Kliping Akidah Akhlak Beriman Kepada Kitab Allah
A. Pengertian Iman
Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang
dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi,
kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud
iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat
meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap
hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah
yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat
285:
Artinya:
Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al
Baqarah (2) : 285)
Beriman
kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab
Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap
salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab
Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada
Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi
mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab
itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim
dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37),
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan
kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra
maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu
berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan
kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan
kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab
perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah
digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya
kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
B.
Dalil-Dalil Wahyu Kebenaran Adanya Kitab-kitab Allah SWT
1.
Perintah Allah Ta'ala untuk beriman kepada Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan Allah
tentang kitab-kitab tersebut. Allah Ta'ala berfirman,
·
"Hai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dna
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya." (An-Nisa': 136).
·
"Dia
menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum
(Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan."
(Ali Imran: 3-4).
· "Dan Kami
telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain." (Al-Maidah: 48).
· "Dan Kami
berikan Zabur kepada Daud." (An-Nisa: 163).
· "Dan
sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam.
Al-Qur'an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhamma)
agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.
Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar
(tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu." (Asy-Syua'ra':
192-196).
· "Sesunguhnya
ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (Yaitu) Kitab-kitab
Ibrahim dan Musa." (Al-A'la: 18-19).
2.
Penjelasan Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut dalam banyak sekali
hadits, misalnya,
· "Sesungguhnya
keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu
antara shalat Ashar dengan terbenamnya matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi
Kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian
mereka tidak mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath
(pecahan uang dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian mereka
mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian mereka tidak mampu
mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu qirath satu qirath. Kemudian
kalian diberi Al-Qur'an, kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari
terbenam, kemudian kalian diberi uang dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab
berkata, ‘Mereka lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih
banyak pahalanya,' Allah berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak
kalian?' Mereka menjawab, ‘Tidak'.
· Allah
berfirman, 'Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku
kehendaki'. (Diriwayatkan Al-Bukhari).
· "Bacaan
diperingan bagi Nabi Daud, kemudian ia memeritnahkan hewannya diberi pelana,
kemudian ia membaca Taurat atau Injil sebelum hewannya diberi pelana, dan ia
tidak akan makan kecuali dari hasil kerja tangannya sendiri."
(Diriwayatkan Al-Bukhari).
· "Tidak
boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur'an oleh Allah,
kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan pertengahan siang. Dan orang
yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam, dan di
pertengahan siang." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
· "Aku
tinggalkan pada kalian selagi kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan
sesat, yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya." (Diriwayatkan Al-Hakim.
Hadits ini shahih).
· "Kalian
jangan membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan mereka. Namun ucapkanlah,
‘Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada
kalian, Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah satu, dan kita menyerahkan diri
kepada-Nya'." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
3.
Keimanan jutaan ulama, orang-orang bijak, dan orang-orang beriman di setiap
zaman dan tempat, dan keyakinan kuat mereka bahwa Allah Ta'ala telah menurunkan
kitab-kitab yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya, manusia terbaik
pilihan-Nya.
C.
Dalil-Dalil Akal
1.
Kelemahan manusia dan kebutuhannya kepada Tuhan mereka dalam memperbaiki
jasmani dan ruhaninya. Itu menghendaki penurunan kitab-kitab-Nya, yang berisi
undang-undang dan hukum-hukum, yang mewujudkan kesempurnaan pada manusia dan
apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan dunia mereka dan kehidupan akhirat
mereka.
2. Para rasul adalah mediator antara Allah Ta'ala
dengan hamba-hamba-Nya. Para rasul tersebut tidak berbeda dengan manusia
lainnya yang hidup pada zaman tertentu, kemudian meninggal dunia. Jika mereka
tidak memiliki risalah yang dikandung kitab tertentu, pastilah risalah mereka
hilang begitu saja bersamaan dengan kematian mereka. Dan manusia sepeninggal
mereka hidup tanpa risalah dan tanpa mediator. Akibatnya, hilanglah tujuan
utama wahyu dan risalah. Tidak diragukan lagi, bahwa kondisi ini menghendaki
penurunan kitab-kitab Ilahiyah.
3. Jika rasul menyeru kepada Allah Ta'ala tidak
membawa Kitab dari Tuhannya, yang di dalamnya terdapat undang-undang, petunjuk,
dan kebaikan, maka dengan mudah manusia mendustakannya dan mengingkari
risalahnya. Jadi, kondisi ini menghendaki penurunan Kitab-Kitab Ilahiyah untuk
menegakkan hujjah pada manusia.
Kelebihan
Alquran atas Kitab-Kitab sebelumnya:
1. Dari segi
turunnya: AlQuran diturunkan kepada Muhammad SAW dengan Haq, kemudian para
sahabat memperolehnya dengan cara hafalan dan ditulis. (بالحق أنزلناه وبالحق نزل ) (Al isra" :105)
2. Kandungan
AlQuran sempurna, Yaitu menjadi pertimbangan kebenaran terhadap kitab-kitab
sebelumnya, Apa-apa yang sesuai dengan Alquran maka itulah yang Haq. (و انزلنا إليك الكتاب بالحق مصدقا لما بين يديه من الكتاب
ومهيمنا عليه )( Al Maidah: 48).
3. AlQuran adalah
satu-satunya kitab Suci yang selamat dari penyelewengan dan perubahan yang
dilakukan oleh pengikutnya yang tak bertanggung jawab.( انا نحن نزلنا الذكر و انا له لحافظون ) (AlHijr: 9)
4. Bahasa yang
dipakai di dalam AlQuran sangat indah tidak akan ada yang mampu membuat ayat
seperti itu. (Baca AlBaqarah: 23-24)
5. AlQuran adalah
petunjuk dan syifaaun. (baca Yunus: 57)
6. AlQuran adalah
Kitab yng pling sering dibaca Manusia.
D.
Macam-macam kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
Menurut
Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul jumlahnya
ada 104. Dari 104 itu, 50 buah diberikan kepada Nabi Tsis As., 30 buah
diberikan kepada Nabi Idris As., 10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim As. dan
10 buah diberikan kepada Nabi Musa As. seratus buah kitab ini lazim disebut
Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi disebut kitab, yakni kitab Taurat untuk Nabi
Musa As., kitab Zabur untuk Nabi Dawud As., kitab Injil untuk Nabi Isa As. dan
kitab Al Qur’an untuk Nabi Muhammad Saw.
1. Kitab Taurat
Kitab
Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. di bukit Tursina (Mesir) sekitar abad 12
Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan orang Yahudi dan orang yang berpegang teguh
kepadanya disebut kaum Yahudi. Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44 :
”Sesungguhnya
Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh
nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab
Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya...”.
Pokok
ajaran kitab Taurat berisi tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-hukum syari’at
yang dikenal dengan istilah The Ten Commandements (Sepuluh Perintah Tuhan),
yaitu :
1.
Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT
2.
Larangan menyembah berhala/patung
3.
Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
4.
Perintah mensucikan hari Sabtu (Sabat)
5.
Kewajiban menghormati kedua orang tua
6.
Larangan membunuh sesama manusia
7.
Larangan berbuat zina
8.
Larangan mencuri
9.
Larangan menjadi saksi palsu
10.
Larangan mengambil hak orang lain.
2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem
(Israel) sekitar abad 10 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri
yaitu bahasa Qibty. Pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat dan
hikmah tidak memuat hukum-hukum syari’at. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani
kitab Zabur sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama (mazmur) dan terdiri
atas 150 pasal. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umar Nabi Dawud As. agar
bertauhid kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam QS Al Isra ayat 55 :
” ... dan
Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang
lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”
3. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel) sekitar
abad I Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang berpegang teguh
kepadanya disebut kaum Nasrani Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat
dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu. Sehingga kitab Injil
yang asli tidak diketahui lagi keberadaanya. Firman Allah SWT dalam QS Al
Maidah ayat 46 :
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.
”dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”.
4. Kitab Suci Al Qur’an
Kitab Suci Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di
Makkah dan Madinah (Arab Saudi) pada abad VI Masehi dalam bahasa dan tulisan
bangsa Arab suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur’an berisi tentang
aqidah (Tauhid), hukum-hukum syari’at dan muamalat, sebagian isinya menghapus
hukum-hukum syari’at yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu dan
melengkapinya dengan hukum-hukum syari’at yang sesuai dengan perkembangan
zaman. Firman Allah SWT dalam QS Yusuf ayat 2 : ”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya”.
Dari
keempat kitab itu yang masih terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja, sedangkan
kitab Taurat, Zabur dan Injil hanya tinggal namanya saja. Ketiga kitab tersebut
telah dinaskh oleh Suci Al Qur’an, artinya sejak kitab Suci Al Qur’an
diturunkan maka ketiga kitab itu tidak berlaku lagi. Selain itu ketiga kitab
tersebut telah banyak berubah atau diganti sehingga tidak asli atau suci lagi.
Sedangkan kitab Suci Al Qur’an tetap terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat
sebab Allah SWT sendiri yang menjamin keasliannya.
Firman
Allah SWT dalam QS Al Hijr ayat 9 :
”Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.”
Kedudukan-kedudukan
al-Qur’an antara lain:
a.
Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
b.
Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
c.
Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
d.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam
E.
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt
Fungsi dan Hikmah
Iman Kepada Kitab Allah
1.
Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
a. Untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
b. Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
c. Untuk menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa
dan bernegara
Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah :
a. Meningkatkan
keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan
risalahnya.
b.
Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suc
c.
Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti
yang tertuang dalam kitab suci
d.
Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah
untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
e.
Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi
semua larangan-Nya
E. Penerapan Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab
Suci :
1.
Beriman kepada kitab-kitab sebelum al-Qur’an. Caranya adalah:
a.
Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah
b.
Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi
dan rasul
2.
Beriman kepada al-Qur’an. Caranya adalah:
a.
Meyakini bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad SAW
b.
Meyakini bahwa isi al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit
pun
c.
Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an
d.
Mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
No comments:
Post a Comment