Kliping TIK Sejarah Internet di Dunia dan Indonesia SMP/MTs Kelas IX
KLIPING TIK

Disusun
Oleh :
M. NANA
ZULFIKRI
Kelas IX
C
Absen 18
SMP
NEGERI 1 KEMRANJEN
SEJARAH
INTERNET DUNIA
Sejarah
Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W.
Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah
interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan
untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah
satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik
packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar
yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi
paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama
dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran
(RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research
Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.
Selain
jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga
mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP.
Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis
peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat
berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan
mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu
melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling
tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan
komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang
sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi
dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini
mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian
hari kita kenal sebagai “Internet”.
Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan
Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information
Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang
yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen
Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata
cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober
1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada
tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International
Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia.
Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN).
Komersialisasi
dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat
dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet
mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam
budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan
e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web.
SEJARAH
INTERNET DI INDONESIA
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal
tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai
paguyuban network, di mana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong
royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan
suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih
komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan
perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang
memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk
mengakses internet.
Awal Internet Indonesia
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol
Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan
oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta,
Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di
awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994.
Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan
Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah
menggunakan radio" di bulan November 1990. Juga
beberapa artikel pendek di Majalah
Elektron Himpunan
Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989.
Internet
Service Provider Indonesia
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin
oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP
komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum
mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali
pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan
menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah
langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di
daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal
di IndoNet mula-mula
memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email
client pine serta
chatting dengan conference pada server AIX. Tahun 1995, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan izin untuk ISP yang
diberikan kepada IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya dan Radnet pimpinan BRM.
Roy Rahajasa Yamin.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia
seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai
remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses
Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu
diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu
& lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid
di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing
list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com,
e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia
Cuplikan dan
catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah
Internet Indonesia di dalam internet terdapat hal-hal yang bermanfaat seperti
informasi, artikel edukatif dan lain sebagainya
Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve
Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail
dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna
Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telepon Internasional yang sangat
mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail
dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem
yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya
akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
Unduh File yang lain : MAKALAH BIO GAS SMK KELAS XI
Silahkan download file aslinya DOWNLOAD INTERNET DI DUNIA DAN INDONESIA
Demikian
yang bisa kami share untuk anda, jika artikel ini bermanfaat silakan bagikan
kepada teman-teman anda di media sosial secara pribadi maupun grup. Semoga
bermanfaat.
Jika
link download rusak/tidak berfungsi, silakan tulis komentar di Fanspage
Facebook kami Untukmu
Pelajar
No comments:
Post a Comment